Konstitusi, pertama merupakan pernyataan yang dikeluarkan oleh konsili ekumenis mengenai dogma Gereja, misalnya Konsili Vatikan I mengeluarkan konstitusi tentang Gereja. Konsili Vatikan II (1962-1965) sebagai konsili ekumenis terakhir dalam Gereja Katolik telah menghasilkan empat konstitusi: Dei Verbum tentang Wahyu Ilahi; Gaudium et Spes tentang Gereja; Sacrosanctum Concilium tentang Liturgi Kudus. Kedua, konstitusi adalah anggapan dasar suatu ordo, tarekat, atau serikat religius yang dikukuhkan oleh seorang Paus atau Uskup. Ketiga, merupakan suatu dokumen dari Paus untuk mengumumkan hokum atau keputusan penting, baik kebijaksanaan sendiri (Motu Proprio), atau dalam kebersamaan dengan dewan kardinal (Bula).
Dekrit merupakan penjabaran ajaran resmi Gereja tentang soal-soal khusus dalam rangka pembaharuan dan penyesuaian. Konsili Vatikan II menghasilkan Sembilan dekrit, antara lain : Ad Gentes tentang karya misioner Gereja; Apostolicam Actuositatem tentang kerasulan awam; Christus Dominus tentang kegembalaan Uskup dalam kehidupan gereja Katolik; Inter Mirifica tentang alat-alat komunikasi sosial dalam Gereja. Optatam Totius tentang pendidikan imam; Orientalium Ecclesiarum tentang Gereja-Gereja Katolik Timur; Perfectae Caritatis mengenai pembaharuan yang serasi hidup kebiaraan; Presbyterorum Ordinis mengenai kehidupan dan pelayanan para imam; Unitatis Redintegratio adalah dekrit tentang ekumene.
Ensiklik adalah urat penting yang memiliki wibawa Magisterium (kuasa mengajar Gereja) yang ditulus oleh Paus untuk seluruh Gereja atau sebagian warga Gereja. Dalam Gereja Timur ensiklik untuk menyebut surat yang ditulis Uskup yang ditulis untuk kalangan luas; sedang dalam Gereja Anglikan, ensiklik untuk menyebut pesan-pesan yang dikeluarkan pada akhir suatu konferensi. Contoh-contoh ensiklik yang penting dalam Gereja Katolik : Sicut Dudum (1435) – Paus Eugenius IV; Vix Pervenit (1745) – Paud Benediktus XIV; Quanta Cura (1864) – Paus Pius IX; Humanum Genus (1884) – Paus Leo XIII; Vehementer Nos (1905) – Paus Pius X; Humani Generis Redemptionem (1917) – Paus Benediktus XV; Mediator Dei (1947) – Paus Pius XII; dari Paus Yohanes Paulus II : Redemptor Hominis (1979), Laborem Exercens (1981), Redemptoris Mater (1987), Redemptoris Missio (1990), Centesimus Annus (1991), dari Paus Benediktus XVI : Caritas in Veritate (2008) dan Paus Fransiskus : Lumen VIdei (2013), Laudato Si (2015).
Salinan dari “Sorot Mencor - 20 September 2015”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar